Model Sifat Fisika Lingkungan dan Media
Tanam serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Buah Nanas.
Nanas (Ananas comosus) merupakan tanaman
buah berupa semak serta kandungan gizi cukup tinggi dan lengkap. Bagian utama yang bernilai ekonomi tinggi. Buah nanas selain dikonsumsi segar juga diolah
menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirup dan lain-lain(Kantor
Deputi Menegristek). Nanas merupakan
salah satu komoditas holtikultura yang
banyak ditanam di Indonesia dengan prospek agrobisnis nanas yang baik,
cenderung semakin meningkat baik untuk kebutuhan buah segar maupun sebagai
bahan olahan. Permintaan nanas sebagai
bahan baku industri pengolahan buah-buahan juga semakin meningkat misal untuk
sirup, keripik,dan selai (Kajian
penggunaan limbah buah nanas lokal).
Menurut data Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, produksi buah nanas
di Indonesia pada tahun 2009 mencapai
1.558.049 ton (NENAS, 2008).
Lokasi Perkebunan Nanas, Belik Kabupaten Pemalang sebagai
salah satu sentra produksi nanas yang akan dijadikan obyek penelitian mengingat produksi nanas di daerah
tersebut bersifat subsisten dengan luas kebun 538 hektar dan produksi sebanyak
2621 ton per tahun (diskoperindag, 2004).
Untuk itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengoptimalkan produktivitas
nanas pada
berbagai kondisi iklim regional. Selain
itu diketahui bahwa buah nanas dapat bervariasi berdasarkan kondisi lokasi
pembudidayaan atau media tanam(Kantor Deputi Menegristek). Menurut (Dahlah, Wahim Petani nanas desa Beluk, 2010)
faktor penting yang sangat berpengaruh dalam upaya mengoptimalkan produktivitas
nanas adalah
pengetahuan mengenai model sifat fisika lingkungan dan media tanam(Kantor
Deputi Menegristek).
Pemodelan sifat fisika lingkungan dan media tanam nanas dapat diketahui melalui pengukuran secara langsung terhadap beberapa rentang waktu selama 24
jam tetapi tidak dapat
dilakukan dalam rentang waktu yang sangat kecil. Oleh karena itu, diperlukan
piranti lunak untuk mengurangi keterbatasan dalam memprediksi rentang waktu yang tidak terukur secara langsung dengan
metode interpolasi (Chapra, Steven, and R Canale., 1988; Lindfield,
G. Penny, J.,1995). Metode interpolasi polinomial non linear sangat efektif digunakan untuk
memprediksi rentang waktu yang tidak terukur di antara rentang waktu terukur (Sauer, T. 2003) sehingga memungkinkan untuk
digunakan dalam pemodelan sifat fisika lingkungan dan media tanam nanas pada rentang waktu selama 24 jam.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk memodelkan sifat fisika lingkungan dan media tanam serta pengaruhnya terhadap
kualitas buah nanas. Keberhasilan
penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan
kualitas dan kuantitas nanas khususnya di Lokasi Perkebunan Nanas, Belik Kabupaten Pemalang
Jawa Tengah.
klik disini untuk mendownload contoh usulan PKMP. Model Sifat Fisika Lingkungan dan Media Tanam serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Buah Nanas.pdf...setelah itu klik berkas --> unduh file
0 komentar:
Posting Komentar