Jumat, 14 Oktober 2011

pengukuran taraf intensitas bunyi


Ketinggian, kenyaringan merupakan sensasi dalam kesadaran manusia. Ketinggian juga berhubungan dengan besaran fisika yang dapat diukur, yaitu intensitas gelombang. Intensitas merupakan energi yang dibawa sebuah gelombang persatuan waktu melalui satuan luas dan sebanding dengan kuadrat amplitudo gelombang. Hubungan antara sensasi subyektif dari kenyaringan dan besaran fisika terukur “intensitas” ini, biasanya tingkat intensitas bunyi dinyatakan dengan skalalogaritmik[1]. Percobaan ini dilakukan untuk menentukan taraf intensitas bunyi dari sumber bunyi dan peta sebarannya. Tingkat intensitas (β) dari bunyi dinyatakan dalam intensitasnya (I), sebagai berikut :

               (1)        
Kenyaringan atau intensitas bunyi berkurang ketika receiver (penerima) menjauh dari transmitter (pemancar) dalam hal ini sumber bunyinya adalah sirine. Bagaimanapun, jika sebuah sumber berada ditempat terbuka sehingga bunyi dapat menyebar dengan bebas ke segala arah, intensitas berkurang dengan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak[1],
                                  (2)
Percobaan dilakukan pada tempat yang terbuka yaitu di lapangan tepatnya lapangan Karangwangkal. Pengambilan data dilakukan pada 8 arah mata angin yaitu barat, barat laut, utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya dengan jarak tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar

Comment